Tips Belajar Menghormati Orang Lain dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
Minggu, 30 Agustus 2020
Pada Surat Al-Isra ayat 70 Allah menyatakan bahwa Dia menciptakan, menghormati, memberi rezeki, membawa ke sana-sini, dan memberikan kelebihan kepada manusia di atas jenis makhluk lainnya.
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِىٓ ءَادَمَ وَحَمَلْنَٰهُمْ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ وَرَزَقْنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلْنَٰهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
Artinya, “Sungguh, Kami telah memuliakan anak-anak Adam. Kami mengangkut mereka di daratan dan di lautan. Kami memberi mereka rezeki dari yang baik-baik. Kami melebihkan mereka dengan kelebihan sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan,” (Surat Al-Isra ayat 70).
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani memberikan tips bagaimana kita dapat memandang orang lain dengan pandangan penghormatan dan penghargaan. Tips Syekh Abdul Qadir Al-Jailani ini dikutip oleh Syekh M Nawawi Banten dalam Kitab Nashaihul Ibad halaman 12. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, kata Syekh Nawawi Banten, mengingatkan bagaimana kita menghargai orang yang mulia, anak kecil, orang dewasa, ulama atau orang alim, orang awam, dan bahkan orang kafir.
1. “Jika bertemu dengan orang mulia, kamu harus berprasangka terhadapnya, ‘Bisa jadi orang ini lebih baik dan lebih tinggi derajatnya di sisi Allah daripadaku,’” pesan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.
2. “Bila bertemu dengan anak kecil, kamu seyogianya berpikir, ‘Anak ini belum bermaksiat kepada Allah. Sedangkan aku telah bermaksiat. Tentu dia lebih baik dariku,’” kata Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.
3. “Jika bertemu dengan orang dewasa, kamu sepatutnya berprasangka, ‘Orang ini telah beribadah menyembah Allah sebelumku,’” pesan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.
4. “Jika bersua ulama atau orang alim, kamu mesti berprasangka, ‘Orang ini dianugerahkan ilmu yang tidak dapat kugapai, meraih derajat tinggi yang tidak kuraih, mengetahui materi ilmu yang tidak kuketahui, dan mengamalkan ilmunya,’” pesan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.
5. “Bila bertemu orang awam atau bodoh, kamu harus berpikiran, ‘Orang ini bermaksiat kepada Allah karena ketidaktahuannya. Sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya secara sadar di tengah ilmuku. Aku sendiri tidak pernah tahu bagaimana akhir hidupku dan akhir hidupnya, apakah husnul khatimah atau su’ul khatimah,’” kata Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.
6. “Bila berjumpa dengan orang kafir, kamu harus berprasangka, ‘Bisa jadi orang kafir ini suatu saat memeluk Islam dan mengakhiri hidupnya dengan amal yang baik/husnul khatimah. Sedangkan aku bisa jadi malah menjadi kafir suatu saat dan mengakhiri hidup dengan amal yang buruk/su’ul khatimah,’” kata Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.
Semua ini merupakan sekian cara yang ditawarkan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani agar kita tetap menjaga prasangka baik dan menghargai orang lain sebagaimana pernyataan pada Surat Al-Isra ayat 70 sebagaimana dikutip oleh Syekh Nawawi Banten dalam Kitab Nashaihul Ibad. Wallahu a’lam.