Perdana, Kementerian Agama Bone Adakan Pemetaan Penyuluh

rusmanPAINPNS - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone melaksanakan tes pemetaan penyuluh agama perdana sebagai tindaklanjut Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 524 Tahun 2021, Senin (30/08/2021) yang bertempat di Aula Masjid Almarkaz Almaarif Kab. Bone

Pelaksanaan pemetaan penyuluh agama Islam di laksanakan selama dua hari mulai tanggal 30 s.d. 31 Agustus 2021. Penyuluh yang akan mengikuti pemetaan berjumlah 253 terdiri dari 28 penyuluh agama Islam Fungsional dan 225 penyuluh agama Islam Non PNS. Di hari pertama sesuai jadwal akan di bagi dua sesi, pada sesi pertama di ikuti 7 kecamatan yaitu kecamatan Tanete Riattang, kecamatan Tanete Riattang Timur, kecamatan Tanete Riattang Barat, kecamatan Awangpone, kecamatan Palakka, kecamatan Mare dan kecamatan Cina.

Menurut Kepala Kemenag Bone Wahyuddin Hakim dalam sambutan dan arahannya, pemetaan ini akan di jadikan dasar peningkatan kompetensi dan peningkatan kinerja penyuluh agama Islam yang memiliki tugas memberikan bimbingan kepada masyarakat dan pro aktif dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI.

Lanjut ia menegaskan bahwa bapak dan ibu penyuluh agama Islam merupakan garda terdepan Kementerian Agama. Kita ada di sini menjadi tahu dan kenal adanya Kemenag dengan kehadiran bapak dan ibu menjadi bagian dari Kementerian Agama yang patut disyukuri sehingga bisa berkiprah dan berperan aktif di tengah masyarakat.

Ia berharap kepada penyuluh Agama, dengan ilmunya bisa mengayomi dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat.

Ditempat yang sama, salah satu panitia pelaksana H. Sawiyah, mengatakan pelaksanaan pemetaan penyuluh agama Islam ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana para penyuluh Agama menjalankan nilai-nilai kebangsaan di masyarakat termasuk ada pertanyaan terkait kehidupan di dunia nyata dan dunia maya.

“Hasil penilaiannya nanti berupa warna merah dan hijau. Hijau berarti lolos memenuhi standar dan merah berarti tidak memenuhi standar, bagi yang merah tentunya akan dipanggil untuk klarifikasi point yang tidak di isi, mudah-mudahan yang di sini semuanya hijau tidak ada yang merah,”harapnya.

Kita laksanakan survey yang mudah saja, sambungnya, untuk mencari data sebagai bahan statistik dan dijadikan rujukan ketika Kemenag menyusun program percepatan sumber daya manusia di bidang penyuluh agama.