Siapa itu Serigala Agama?


عن ابن كعب بن مالك الأنصاري عن أبيه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : مَا ذِئْبَانِ جَائِعَـــانِ أُرْسِلاَ فِي غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِيْنِهِ


"Dua ekor serigala lapar yang dilepas di tengah sekawanan kambing tidak lebih merusak ketimbang merusaknya seseorang terhadap agamanya karena ambisinya pada harta dan kedudukan." [HR at-Tirmidzi]

Manusia memiliki potensi kebuasan yang sama dengan atau bahkan lebih dari binatang. Manusia tak hanya punya kemampuan merusak benda-benda, binatang, alam, atau sesama manusia, tapi juga bisa merusak hal yang paling diluhurkan: agama. Saat ia dikuasai rasa tamak terhadap harta (mâl) dan kemuliaan/kehormatankedudukan (syaraf), saat itulah agama dirusak. Sebab, agama tak lagi menjadi pondasi melainkan hal yang tak dianggap penting lagi, atau mungkin sekadar alat: mengatasnamakan agama untuk mengeruk kekayaan, mengatasnamakan agama untuk meraih jabatan atau gengsi golongan.

Belum ada Komentar untuk "Siapa itu Serigala Agama?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel