Memberi Utang Allah Ta’ala


Allah subhânahu wa ta’âla berfirman:

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ


Artinya: “Siapakah yang mau memberikan pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah akan melipatgandakan pembayaran baginya dengan penggandaan yang banyak. Allah menyempitkan dan melapangkan rezeki. Dan hanya kepada-Nya kalian akan dikembalikan.” (QS al-Baqarah: 245)

Tiga golongan manusia setelah mendengar atau membaca ayat ini:

Pertama, golongan yang rendah dan buruk. Mereka yang mengatakan Allah fakir. Allah membutuhkan kita dan kita adalah orang-orang kaya. Mereka adalah orang-orang bodoh.

Kedua, gologan yang ketika mendengar atau membaca ayat ini mereka lebih memilih sikap bakhil dan pelit. Mereka lebih mengedepankan harta, tak mau menginfakkannya di jalan Allah, tak mau menolong sesama. Mereka malas untuk melakukan ketaatan, lebih condong kepada kehidupan dunia.

Ketiga, golongan yang ketika mendengar atau membaca ayat ini bersegera untuk melaksanakannya. Segera ia sedekahkan apa yang mereka punya demi menggapai balasan dan ridlo Tuhannya. Demikian Ibnul Arabi, sebagaimana dikutip Al-Qurtubi dalam tafsirnya.

Belum ada Komentar untuk "Memberi Utang Allah Ta’ala"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel